Selasa, 28 Oktober 2008

menemukan sahabat

hidupku yang melekat di ragaku tlah berjalan hingga kini.tanpa banyak pilihan hanya berjalan mengalir seperti air.tapi aku tak menyesal tlah berjalan sejauh ini karena Allah telah memberi hidup yang sangat indah...



cobalah bertanya pada hatimu
apa yang telah kau perbuat untuknya
melukaikah
atau memberi kebahagiaan
cobalah tengok pada ragamu
apa yang telah kau beri untuknya
bahagiakah?
atau sakit di hari nanti?
lalu apa yang akan kau pertanggung jawabkan?
hanya ini?
ini bahkan bukan apa-apa
sekarang apalagi yang kau banggakan?
hidupmu?
kau tak beri apapun


----------------------------------------------------------------------------------

pelajaran hidup membuat aku berfikir buat apa kita mencari dunia yang hanya bertahan beberapa tahun saja...
kenapa kita tak buat sesuatu yang punya makna buat hati dan jiwa kita

pernah aku bermimipi punya karya yang bis aku banggakan meski aku tau itu pasti sulit untuk diwujudkan tapi aku percaya pada Allah
sekarang aku sudah punya cikal-bakal dari karyaku
aku butuh motivasi untuk meneruskanya
maukah kau jadi motivasiku??????

menggapai bintang

oleh syarifah mala



“Aya,,, bangun!!!!!” teriak ibu ditelingaku.

Aku memincingkan mata dan melihat kearah candela, rupanya hari sudah pagi.Aku membuka mata dengan malas bukan hanya karna hari ini udaranya enak untuk tidur tapi juga hari ini aku resmi menjadi siswa SMPN 2 JOMBANG.

“Bu,,,aya jadi mondok?” Tanyaku pada ibu saat sarapan.

Lho yaiya.. emank kamu mau tinggal dimana?”

Oh,,, ya aku cuma tanya aja.” Kataku sambil berjalan ke kamar.

Aku berangkat pukul 07.00 waktu yang terlalu pagi untukku.apalagi liburan MI hampir 1 bulan jadi terbiasa bangun siang.Waktu perjalanan ke Smp kira-kira 2 jam lumayan lama karna jarak antara sidoarjo-jombang memang tak dekat.

Setelah daftar ulang aku ditaruh ayah di pondok yang akan jadi tempat tinggalku selama 3 tahun.Masih sepi dan menakutkan, karena bangunanya yang agak besar hanya ditempati sekitar 30 orang saja.sempat aku berfikir apakah pondok ini memang isinya sesedikit ini entahlah aku juga tak tau.

Masih agak sore waktu aku merebahkan tubuhku sepi,,, tak terasa air mataku meleleh aku merindukan rumah yang hangat karena di pondok aku tak punya teman tidur, kenapa pondok sepi kaya’ gini,padahal aku berfikir bahwa jika aku di pondok aku akan banyak teman... dan aku belum membawa selimut aku kedinginan...

***

”Dek, kamu nggak sekolah?”tanya seorang mbak padaku

”Iya mbak tapi aku nggak ada barengnya”

”Yaudah ayo berangkat sama aku”

Selama perjalanan aku diam saja.aku belum mengenal mbak ini.Tapi aku pernah dengar mbak arty memanggilanya mbak rica.

”Kamu namanya siapa?”tanya mbak itu akhirnya.

”Aya mbak.mbak sendiri namanya siapa?”

”Namaku rica kamu anak mana?”

Aku dari sidoarjo kalau mbak?”

”Aku sih jombang aja, kamu ga usah sedih belum ada temanya kan belum waktunya masuk sekolah yang masuk kan masih anak kelas satu banyak kok yang udah daftar tapi ya itu mereka males dateng dulu ke pondok.”

”Oh iya ta mbak.. tapi kok banyak mbak-mbak di pondok?”

”Kita itu ngurusi pondok liburan jadi ada anak-anak SD yang mondok tapi cuma waktu liburan sekolah aja.”jelas mbak rica

Aku merasa mbak ini baek banget.kelihatan dari wajahnya yang cantik dan ngademin.

Di peertigaan kami berpisah mbak rica ke sma 2 aku ke smp 2 .Hati deg degan gak karuan. ketika udah sampai di depan gerbang tiba-tiba aku malas masuk.Sudahlah Allah udah ngasih jalan buatku aku tinggal jalan aja.

Aku masuk ke kelas 7c dan konon kata anak-anak anak c tuh terkenal nakal-nakal dan susah diatur.bahkan katanya banyak anak c yang keluar masuk bk.Aku kenalan sama anak-anak kelasku tapi aku agak dikacangin karena mereka bergerombol menurut SD masing-masing sedangkan aku sendirian dari MI-ku.sungguh malang nasibku jauh dari peradapan hidupku yang dulu satupun orang disini tak ku kenal dekat apalagi akrab.

Aku duduk sendiri karena jumlah anak kelas c ganjil jadi terpaksa aku duduk sendiri.Aku kesepian karena waktu MI aku gak diperlakuin kayak gini tapi sudahlah aku harus terima.ini hidupku aku yang mulai dan sekarang aku harus berjuang untuk menyelesaikanya.

***

Hari ini aku kenalan dengan anak pondok sama-sama anak baru sama-sama anak smp kelas satu namanya tita. Kita pindah ke kamar yang dipilihkan ustadzah nama kamar itu An-nailufar.ada satu anak lagi di kamar kami namanya nisa. Jadi kami bertiga di kamar An-nailufar

Aku juga berkenalan sama anak kamar lain namanya farin dan irda mereka di kamar barokatul jannah. lumayan dekat sama kamarku kami sama-sama anak kelas satu smp dan sama-sama anak manja.

Setiap hari saat mos kami bantu-membantu untuk menyiapkan segala accecoris yang diperintahkan.tapi kasihan anak smp1 disiksa habis-habisan sedangkan aku anak smp 2 ga seberapa disiksa.

Malamnya kami slalu bercerita tentang semua, tentang hidup dan tentang mimpi kami.dan untuk pertama kali aku punya mimpi.dulu, bermimpi saja aku nggak berani apalagi mimpi yang muluk-muluk. dulu, bagiku cukup merasakan hidup mengalir kaya air dan nggak perlu susah-susah bermimpi.tapi kata teman-temanku mimpi itu awal dari kenyataan jadi kia harus berani bermimpi dan percaya pada mimpi itu.

kalau aku bermimpi jadi orang yang saat orang susah akulah orang yang pertama dicari untuk berbagi.”kataku pada teman-temanku suatu ketika.

***

Akhirnya mos dan persami telah usai aku sudah dapat seragam dan itu artinya aku udah jadi anak smp 2 seutuhnya.aku sudah punya teman duduk namanya rara dia cerewet ga ketulungan tapi baik.dia yang kasih tau aku tentang jombang.tentang kebiasaan tentang tempat-tempat di jombang dan tentang anak-anak jombang.

pertama kali masuk aku sudah kena semprot sama bu silma Cuma gara-gara aku anak lulusan MI aneh banget.dan ternyata saat aku tanya ke mbak-mbak bu silma memang orangnya begitu ga suka sama anak lulusan Mi ,ya sudah terserah bu silma mau apa.namanya aja sekolah negri pasti yang dicari ya anak-anak SD apalagi SDN.

Aku merasa anak kelasku ga ramah sama aku mungkin karena masih egois atau masih kumpul sama anak sekolah asal atau karna yang terlalu diem sampe’ ndeketin aku aja mereka ngga’ mau. yang pasti semoga aja mereka beda nanti.

2 bulan udah lewat dan lama-lama aku merasa mbak-mbak kok njauhin kami berlima. Apa ini hanya perasaanku aja.tapi kenapa yang jauhin kami tuh hampir satu pondok.bahkan waktu sholat yang mau satu shof sama kami tuh beberapa mbak saja kecuali dipaksa bu nyai.

Malam ini aku memberanikan diri buat nanya sama anak-anak tentang hal yang menimpa kami agak takut sih tapi aku harus temukan jawabnya.

”teman... aku mau nanya sama kalian, apa kalian merasa hal yang sama denganku.apa kalian merasa kita dijauhi sama mbak-mbak? ”ucapku saat aku,farin,irda sama nisa kumpul.

bener ay, aku juga merasa biasanya aku sama mbak-mbak biasa tapi kenapa sekarang jadi aneh gini.” jawab irda

apa salah kita?” tanyaku bingung.

mungkin gara-gara kita slalu berkumpul kaya gini jadi mereka ngga suka.”ucap nisa memberi jawaban.

”nggak kalo’ aku merasa mbak-mbak jauhin kita gara-gara satu orang diantara kita yang ngelakuin kesalahan.” ucapku yakin.

Ternyata jawabanku diiyakan oleh anak-anak kami termenung dengan pikiran sendiri-sendiri.

Entahlah aku bingung sama mbak-mbak. Ada apa sama mereka dan kenapa mereka sampe’ ngelakuin itu sama kami.

sekarang tita udah jarang ada di kamar dia ada di kamar atas kamarnya mbak alvy. emank tita deket sama mbak alvy tapi diakan punya kamar sendiri.aku sempat sebel waktu pertama kali tita nginep di kamarnya mbak tita emangnya dia ga mikirin perasaanku apa.

Ternyata hidup sama orang banyak itu begini kita nggak akan selamanya dihormati suatu saat jika kita punya kesalahan kita akan dijauhi apapun kesalahan itu dan walaupun kita sebenarnya kita tak tau apa kesalahan kita. tak terasa air mataku meleleh....aku sedih...dengan semua ini...

***

Lampu kamarku mati dan aku,tita ataupun nisa ga ada yang punya rencana buat mbenerin lampu itu kata mereka biarin aja mati entar juga dibenerin. kalo’ aku sih terserah aja mau lampu mati mau hidup toh aku fine-fine aja.

Hari ini aku diajakin tita les di english cours aku sih mau aja tapi tempatnya itu jauh banget sedangkan tita udah punya sepeda karena sekolahnya lumayan jauh lha aku ngapain bawa sepeda sekolahku kan jaraknya nggak sampe 500 meter.

Ternyata ibu setuju aku les disitu dan secepatnya aku dibawain sepeda. Jujur aja aku belum pernah les sejauh itu apalagi lesnya setiap hari dan liburnya hanya minggu, tapi tita nyemangati aku buat maju ngapain aku jauh-jauh ke jombang kalo ga sekalain aja.

pertama les aku capek banget karena baru pulang sekolah langsung berangkat les sepedaan lagi.lesnya pulang maghrib,pulang les langsung jama’ah trus setelah sholat maghrib langsung diniyah selesai diniyah lalu sholat isya’. aku baru bisa istirahat jam 9 itu pun aku belum belajar ya udah aku langsung tidur .dan yang lebih gila lagi aku harus jalani kaya’ gini selama 4 bulan.

Tambah hari hidupku tambah aneh aja,banyak kejadian yang ga terprediksi sama aku, tita makin jarang ada di kamar sekarang nisa ikut-ikutan ga dikamar.kata mereka sih dikamar gelap ga bisa buat belajar,tapi aku nggak yakin mereka belajar secara mana ada belajar bawa komik. Tiap malem tita sama nisa slalu tidur akhiran setelah pulang dari kamar mbak-mba’anya dan nggak jarang aku tidur sendian di kamar.

Aku lama-lama ngga ngerti sama anak-anak mereka ngga pernah di kamar mereka nyadar ngga sih kalo’ aku di kamar sendiri.udah kamar gelap sendirian lagi,tapi kadang-kadang irda ma farin datang ke kamar cuma sekedar nemenin aku.itu Cuma kadang-kadang jadi tita sama nisa tuh kekamar kalo’ cuma tidur aja.

Aku sakit, mungkin kecapekan kata anak-anak badanku emank ga cocok di suruh kegiatan yang terlalu capek.aku sakit begini anak-anak tetep aja ga ada yang ke kamar yang ngerawat aku malah farin yang kamarnya beda.jadi disaat aku sakit aku ngerasain sendiri,ngerawat diri sendiri,dan ditinggal sendiri.

Aku kesepian dan ga da yang perduliin aku kenapa sejak aku disini sampai sekarang ga ada yang bisa ngertiin aku. Aku ga suka sendirian aku kangen sama rumah kangen banget walaupun aku sendirian dirumah tapi aku ngerasa aman kalo’ disini udah sendirian ngerasa ga aman lagi.

Yang lebih bikin aku sedih waktu aku iseng jalan-jalan puter-puter pondok ke lantai tiga aku ketemu sama tita emank ia nyapa aku tapi setelah itu dia nggak noleh ke aku sama sekali.nisa nggak kalah nyebelin waktu aku papasan sama dia aku dipanggil sama mbak-mbak yang satu kamar ama mbak-mbak’anya tapi dia malah bilang disampingku.

”ngapain sih kamu ikut-ikut ke sini?”

Aku cuma noleh sebentar lalu pergi aku sakit banget dengan kata-katanya dan berjanji pada diriku sendiri kalu aku akan buat anak-anak yang datang ke aku suatu saat nanti.

***

Hari ini aku pulang karena di rumah ada acara sebenarnya ga ada yang jemput aku

Tapi aku akan kecewa bila mereka nggak jemput aku.soalnya ini pernikahan omku. Di rumah aku menikmati kebersamaan itu godain omku yang lagi duduk dipelaminan. Sampe dimarahi sama ibu.pokoknya aku seneng banget bisa ngelupain sejenak beban pondok.apalagi aku ga harus mikirin mbak-mbak yang yang benci aku anak-anak yang ga pernah di kamar.

Setelah acara selesai aku harus segera balik ke pondok karena aku udah ga masuk 2 hari gara-gara acara ini jadi ya aku harus segera balik.males banget waktu mobil udah dipanasin rasanya aku pingin ngulang dua hari ini berkali-kali biar aku ga balik-balik ke pondok abis gimana lagi udah hampir aku 6 bulan tapi tidak ada tanda-tanda membaik dari hidupku lama-lama aku bisa sakit Cuma mikirin masalah-masalah yang ga ada habisnya ini.

Mobil abah udah berheti di depan gerbang pondok fiuh... capek melanda seluruh tubuhku jalanku gontai menuju rumah Bu nyai buat izin balik.setelah selesai aku berjalan menuju kamar ternyata anak-anak lagingumpul lengkap tapi tubuhku udah ga bisa diajak bersahabat aku lagsung ambruk di atas kasurku.